Huta Siallagan
Huta Siallagan - Toba Experience
Huta Siallagan adalah desa adat yang kaya sejarah dan budaya, terletak di Desa Ambarita, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir. Desa ini dibangun oleh Raja Laga Siallagan dan garis keturunannya, dan menjadi salah satu pusat peradaban hukum adat Batak Toba. Wilayahnya dibentengi tembok batu setinggi 1,5-2 meter yang mengelilingi area seluas sekitar 2.400 meter persegi, sebagai pelindung dari serangan suku lain maupun binatang buas.
Saat memasuki Huta Siallagan, pengunjung akan melihat deretan rumah adat khas Batak seperti Rumah Bolon, Rumah Siamporik, dan Rumah Sibola Tali. Rumah-rumah ini memiliki ciri khas arsitektural; rumah bolon adalah rumah besar yang dulunya dihuni raja dan keluarganya, sedangkan rumah-rumah lainnya memiliki fungsi sosial budaya sesuai kedekatannya dengan marga raja. Ornamen ukiran Batak (gorga), motif cicak (Boraspati), serta simbol kesuburan seperti motif payudara menghiasi dinding-dinding rumah, yang masing-masing menyimpan makna budaya dalam tradisi setempat.
Salah satu daya tarik utama Huta Siallagan adalah Batu Persidangan (Batu Parsidangan/Batu Perhapuran), sebuah meja batu dan kursi batu melingkar yang dulunya digunakan untuk persidangan adat oleh Raja Siallagan atas pelanggaran hukum adat. Ada dua set persidangan: satu untuk sidang ringan dan umum, serta satu yang juga digunakan untuk kasus berat. Semua keputusan pengadilan disampaikan atau disumpahkan di Pohon Hariara, pohon suci yang dianggap sakral dalam tradisi.
Di Huta Siallagan, pengunjung bisa merasakan suasana kuno Batak, belajar kisah hukum adat, melihat arsitektur tradisional dan ukiran-ukiran khas, berfoto di spot-spot seperti Batu Persidangan dan rumah adat, bahkan ikut menari Tor-Tor bersama pemandu. Suasana yang kental dengan budaya, sejarah, dan estetika tradisional membuat Huta Siallagan cocok untuk wisata edukatif dan budaya.