Makam Tua Raja Sidabutar
Makam Tua Raja Sidabutar - Toba Experience
Makam Tua Raja Sidabutar terletak di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Pulau Samosir, tidak jauh dari Pelabuhan Ferry Tomok. Kompleks makam ini adalah salah satu situs budaya dan sejarah paling berharga bagi masyarakat Batak Toba. Umurnya sudah lebih dari 450 tahun, diperkirakan Raja Sidabutar wafat sekitar tahun 1544.
Makam ini unik lantaran bukan makam biasa yang dikubur di dalam tanah, melainkan makam batu yang diletakkan di permukaan tanah. Batu makamnya besar, dipahat dengan teknik yang presisi, tanpa sambungan, dan memiliki ukiran khas Batak Toba. Ukiran-ukiran tersebut meliputi motif wajah manusia (Raja Sidabutar), ukiran kepala permaisuri, serta ukiran panglima/keluarga pendukung. Warna merah, putih, dan hitam mendominasi ornamen dan ukiran, karena memiliki makna simbolis dalam budaya Batak.
Sebelum memasuki komplek makam, pengunjung diwajibkan untuk memakai kain ulos sebagai tanda penghormatan kepada leluhur. Ulos biasanya diselempangkan di pundak kanan pengunjung. Aturan adat ini dijaga ketat, karena konon bila dilanggar, sang Raja Sidabutar “akan muncul” dalam mimpi sebagai peringatan.
Kompleks makam mencakup beberapa makam; selain makam Raja Sidabutar sendiri, ada juga makam para keturunannya dan ajudannya. Tata letaknya rapi dalam dua baris, dikelilingi tembok batu, dan dipisahkan oleh gapura sebagai pintu masuk. Letaknya yang strategis, tidak jauh dari pelabuhan Tomok, membuatnya mudah dikunjungi wisatawan yang sedang menjelajah Tomok dan objek wisata di sekitarnya.
Pengunjung dapat menikmati dua aspek sekaligus: nilai sejarah dan budaya yang dalam, serta panorama alam Danau Toba dari sekitarnya. Di sekitar makam banyak toko-souvenir khas Batak, peluang untuk belajar sejarah lokal dari pemandu, dan suasana desa tradisional Batak yang autentik.